Muhammad Iqbal
Posted by Unknown on 04.23 with No comments
MUHAMMAD IQBAL (1877-1938)
DINAMISME DALAM ISLAM
A. Biografi
Nama : Muhammad Iqbal
Lahir :
9 November 1877
M, di Sialkot, perbatasan
Punjab barat dan Kashmir.
Keluarga :Nenek moyangnya berasal dari keturunan Brahmanan yang
berasal dari kashmir
yang
telah menganut agama islam kira-kira tiga abad sebelum Iqbal lahir.
Ayah : Muhammad Nur, seorang sufi
yang salih.
Pendidkan :
- Scottish
Mission School di Sialkot di bimbing oleh Mir Hassan (seorang guru dan
sastrawan yang ahli tentang saastra Persia dan menguasai bahasa arab)
-
Lahore di Govern-ment College yang diasuh oleh Sir
Thomas Arnold.
- Pada tahun
1899 mendapat gelar MA dengan konsentrasi di bidang tasawuf, yang kemudian ia
diangkat langsung menjadi dosen bahasa arab di Oriental College, Lahore.
- Universitas
Cambridge, London. Bidang yang ia tekuni yaitu filsafat moral. Ia mendapat
bimbingan dari Jamest Ward dan seorang Neo Hegellian yaitu JE.Mac Taggart.
Wafat :
1938 dengan usia
62 th akibat penyakit
tenggorokan yang misterius.
B.
Kerangka
pemikiran dinamisme islam
Dalam
pembaharuannya Iqbal tidak berpendapat bahwa Dunia baratlah
yang harus dijadikan model utama dalam pemikiran islam, karena
dunia barat menganut kapitalisme dan imperealisme yang penilaiannya banyak
dipengaruhi oleh materialisme
dan mulai meninggalkan agama. Ia berpendapat bahwa kemunduran umat islam slma
500 tahun terakhir disebabkan oleh :
- --> Kebekuan
dalam pemikiran. Hukum dalam islam telah sampan dalamkeadaan statis.
- --> Pengaruh
zuhud yang terdapat dalam ajaran tasawuf
- --> Otoritas
perundang-undangan yang secara totalitas yang melumpuhkan perkembangan pribadi
dan menyebabkan hukum Islam praktis tidak bisa bergerak sama sekali.
Menurutnya, meskipun semua orang sunni menerima ijtihat sebagai alat perubahan
dan kemajuan, namun dalam prakteknya prinsip tersebut dipagari dengan banyaknya
persyaratan yang terlalu berat. Sehingga dikit sekali mereka yang dapat
melakukannya.
Menurut Iqbal
hukum dalam Islam sebenarnya tidak bersifat statis tetapi berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman. Pintu Ijtihad tidak pernah dan tidak akan tertutup.
Tujuan akhir setiap manusia adalah hidup, keagungan, kekuatan, dan kegairahan.
Teori dinamika Iqbal ini diawali dengan kesadaran sendiri bahwa kita ini harus
bangkit dari keterpurukan. Konsep sendiri inilah yang menjadi dasar teori
dinamika Iqbal. Didalam diri terdiri tiga sumber lagi yaitu serapaan inderawi,
rasio, dan instuisi. Ketiga sumber terakhir ini sekaligus sebagai penimba dan
pengolahan bahan baku pengetahuan agar seseorang menjadi tahu.
Salah
satu Pemikiran Iqbal mengenai Negara yaitu mengisyaratkan bahwa Negara Islam
merupakan suatu masyarakat yang keanggotaannya berdasarkan keyakinan agama yang
sama, dan bertujuan untuk merealisasikan suatu kebebasan, persamaan, dan
persaudaraan. Dengan konsep seperti ini, ia menolak gagasan nasionalisme
wilayah yang dianggapnya bertentangan dengan persaudaraan secara universal
sebagaimana yang ditegakkan Rasulullah SAW.
C.
Tujuan dinamisme
Islam
Setelah mengetahui secara teori
pemikiran Iqbal mengenai dinamisme Islam maka dapat diambil pengertian bahwa
beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pemikiran dinamisme islam adalah:
- Pengungkapan bebrapa
prinsip-prinsip Islam
- Mengubah pola
pemikiran manusia dari statis ke arah dinamis
- Mengubah pemikiran
umat islam agar sesuai dengan perkembangan IPTEK, dan falsafah modern
- mengubah pemikiran agar mau membuka pintu
ijtihad
- Mengubah pemikiran agar mau untuk
membuka pintu Ijtihad, karena menurutnya pintu ijtihad tidak pernah akan
tertutup.
Jadi
Iqbal dengan gerakan reformasi pemikiran keagamaan dalam islam itu,
menginginkan kembalinya kejayaan bagi umat islam. yang dapat diperoleh melalui
pemahaman yang benar tentang islam, menurut Iqbal menjadikan alam materi dan
alam nyata bukan suatu yang keji tetapi sebagai lapangan perjuangan demi
personalitas.
0 komentar:
Posting Komentar