Mohammad Arkoun
Posted by Unknown on 04.27 with No comments
MOHAMMAD ARKOUN
(1928-2010)
Nalar Islam
A.
Biografi
Nama : Mohammad Arkoun
Lahir : 1 Februari 1928 di Taourito
Mimoun, Kabilah sebelah timur Aljir,
Aljazair, suatu daerah yang terletak di
pegunungan Berber.
Catatan : menguasai tiga bahasa yaitu:
bahasa Kabilia, bahasa Arab dan
bahasa Perancis.
Pendidikan : - studi bahasa dan sastra Arab di
Universitas Aljir (1950-1954),
(sambil mengajar bahasa arab di sekolah
menengan atas di Al-Harach)
- Studi bahasa Arab dan sastra Arab di
Universitas Sorbone, Paris (1954-1962)
- Pada tahun (1956-1959) memberi kuliah di
Universitas Strasbourg.
- Pada tahun 1961 di angkat sebagai dosen di
Universitas Sorbone
- Pada tahun 1970-1972 mengajar di
Universitas Lyon dan menjadi guru
besar di Universitas Sorbone.
B.
Kritik Nalar Islam
Skolastisitas
Islam yang hendak dilampaui Arkoun adalah:
a. Tidak sadar akan keterkaitan antara
pemikiran bahasa dan sejarah
b. Tidak membedakan antara mitos dan
sejarah
c. Cenderung apologetic
d. Dan cenderung menunjukkan segala segala
hal pada apa yang dianggap sebagai kebenaran asli yang diidealkan.
Modernitas yang
hendak dikejar Arkoun adalah sikap kritis dan rasionalnya.
Yang dimaksud Arkoun sebagai Kritik
Nalar Islami yaitu kritik adalah penelitian mengenai syarat-syarat kesahihan,
nalar adalah sekelompok orang berpikir, sedangkan Islami adalah karya-karya
Arkoun yang lebih sering dibatasi hanya pada nalar yang terbentuk dan
terbakukan sejak masa as-Syafi’I dll sampai sekarang.
Arkoun
menyebut tiga tingkatan yaitu: klasik,
skolastik, dan modern.
C.
Dekontruksi
Dekontruksi adalah suatu kritik dari
dalam sebagai upaya mengungkap aneka ragam atau sebelumnya tidak Nampak dan
tidak dikatakan dalam teks.
Teori dekonstruksi dalam pemikiran
Arkoun diadopsi dari Jacques Derrida, seorang filosof postmodern Perancis.
Menurut teori dekonstruksi, teks (termasuk teks agama) merupakan simbol yang
tidak mengandung makna utuh tapi menjadi area pergaulatan yang terbuka.
Arkoun yang menggunakan dekonstruksi
Derrida itu tidak sepakat dengan konsep oposisi binner. Ia membongkar konsep
tersebut, alasannya yang pertama subjek dianggap superior sedangkan yang kedua
objek hanya representasi palsu dari kebenaran atau sesuatu.
Dekonstruksi pertama-tama
dialamatkan kepada konsep wahyu yang berlanjut kepada fenomena tradisi Islam
dan konsep-konsep lain yang berkaitan dengannya.tradisi dan metodologinya bagi
Arkoun adalah produk imajiner sosial.
D.
Kritik Historis-Antropologis
Kritik ini menggunakan pendekatan
arkeologis Michel Foucault, yaitu sebuah pendekatan penelusuran sejarah.
Menurutnya, tiap-tiap zaman mempunyai pengadaian-pengadaian tertentu, cara-cara
pendekatan tertentu, cara-cara pendekatan tertentu, dan syarat-syarat
pendekatan tertentu.
Foucault juga menyatakan kebenaran
dan kekuasaan memiliki relasi. Tidak ada kuasa tanpa pengetahuan atau
sebaliknya. Arkoun menetapkan Arkeologi pengetahuan Faucault untuk mengomentari
sistem pemikiran Islam yang tertutup oleh korpus-korpus para ulama’.
0 komentar:
Posting Komentar