Nurcholis Madjid
NURCHOLISH MADJID
(1939-2005)
ISLAM
KONTEMPORER INDONESIA
A. Biografi
Nama : Nurcholish Madjid
Lahir :
17 Maret 1939 di Mojoanyar, Jombang Jawa
Timur.
Ayah : H. Abdul Madjid
Ibu : Fatonah.
Istri : Umi
Komariah
Anak :
Nadia dan Ahmad Mikail.
Meninggal : 29 Agustus 2005, akibat penyakit sirosis hati yang
dideritanya.
Pendidikan :
-
Pada
tahun 1955, beliau memulai pendidikan dengan menjadi seorang santri di
Pesantren Darul ‘Ulum Rejoso.
-
Tahun 1960, beliau melanjutkan pendidikan agamanya dan
menjadi seorang santri lagi di Pondok Modern Gontor Ponorogo.
-
Tahun 1965, beliau melanjutkan pendidikan di salah satu
perguruan tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan
mengambil jurusan Sastra Bahasa Arab.
-
Tahun 1968, beliau resmi menyandang gelar
Doktorandus, Sastra Arab. Sekaligus aktif menjadi Ketua Umum HMI selama dua
periode yakni, pada tahun 1967-1969 dan tahun 1969-1971.
-
Tahun 1978-1984,
beliau melanjutkan pendidikan di The University of Chicago,
Illinois, Amerika Serikat (Ph.D, Studi Agama Islam). Bidang yang diminati
Filsafah dan Pemikiran Islam, Reformasi Islam, Kebudayaan Islam, Politik dan
Agama Sosiologi Agama, Politik negara-negara berkembang. Beliau menulis
disertasi berjudul Ibn Taimiya on Kalam and Filsafah : Problem of
Reason and Revelation in Islam dibawah bimbingan Fazlur Rahman.
Pekerjaan :
-
Pada
tahun 1978-1984 beliau menjadi seorang peneliti di Lembaga Penelitian Ekonomi
dan Sosial (LEKNAS-LIPI), di Jakarta.
-
1984-2005,
Nurcholis Madjid menjadi peneliti senior di Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia
(LIPI) di Jakarta.
-
Guru
Besar di Fakultas Pasca Sarjana, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pada tahun
1985–2005. Nurcholish Madjid juga menjadi Rektor di Universitas Paramadina,
Jakarta.
Karier :
· Anggota
MPR-RI 1987-1992 dan 1992–1997.
· Anggota
Dewan Pers Nasional, 1990–1998.
· Ketua
Yayasan Paramadina, Jakarta 1985–2005.
· Fellow,
Eisenhower Fellowship, Philadelphia, Amerika Serikat, 1990.
· Anggota
Komnas HAM, 1993-2005.
· Profesor
Tamu, Universitas McGill, Montreal, Kanada, 1991–1992.
· Wakil
Ketua, Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), 1990–1995.
· Anggota
Dewan Penasehat ICM, 1996.
· Penerima
Cultural Award ICM, 1995.
· Rektor
Universitas Paramadina Mulya, Jakarta 1998–2005.
· Penerima
Bintang Mahaputra, Jakarta 1998
Karena jasa-jasanya kepada Negara dan Bangsa, pada
tahun 1998 dianugerahi Bintang Mahaputra oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
Karya-karya :
- The
issue of modernization among Muslim in Indonesia, a participant point of view dalam Gloria Davies, ed. What is Modern
Indonesia Culture (Athens, Ohio, Ohio University, 1978).
- “Islam
In Indonesia: Challenges and Opportunities” dalam
Cyriac K. Pullabilly, Ed. Islam in Modern World (Bloomington, Indiana:
Crossroads, 1982).
- “Islam
Di Indonesia: Tantangan dan Peluang” dalam
Cyriac K. Pullapilly, Edisi, Islam dalam Dunia Modern (Bloomington, Indiana:
Crossroads, 1982).
- Khazanah
Intelektual Islam (Jakarta,
Bulan Bintang, 1982).
- Islam,
Kemoderanan dan Keindonesiaan,
(Bandung: Mizan, 1987, 1988).
Begitu
banyak karya yang dibuat oleh Nurcholis Madjid, sehingga hanya beberapa
diantaranya yang dapat dipaparkan.
B. Islam
Kontemporer
Pemikiran Nurcholish Madjid dipetakan dalam konstruksi
kesatuan gagasan tentang keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan. Bentuk
pemikiran Nurcholish Madjid adalah dialektika antara nilai universal dari
sebuah ajaran Islam dengan nilai-nilai asli budaya Indonesia dan nilai-nilai
kemodernan.
Pemikiran Cak Nur dalam upaya kontekstualisasi Islam
dengan nilai keindonesiaan : mengenai terjemahan kalimat “Laa ilaaha
illallah”. Pemikirannya mengenai masalah kemodernan : bahwa Islam tidak menentang
isu-isu modernitas tetapi juga mendukung modernisasi. Pemikiran tentang
modernisasi tidak lepas dari upaya menjinakkan atau mengadopsi nilai-nilai pada
zaman modern seperti rasionalisasi, sekularisme, liberalisme, dengan ajaran
Islam.
C. Theologi
Konsep Kemaha-Esa-an Tuhan : kitab suci menjelaskan
bahwa dalam setiap agama, Tuhan telah mengutus seseorang untuk menyampaikan
ajaran ajaran-Nya yaitu mengenai penyembahan hanya kepada Tuhan yang Maha Esa.
Menurut Nurcholish Madjid terdapat persamaan pada ajaran yang dibawa Nabi yaitu
sama-sama berasal dari Tuhan yang Maha Esa, dan terdapat perbedaan pula
mengenai respon Nabi tentang tuntutan zaman dan tempatnya pada waktu itu.
Namun Nurcholish Madjid mengingatkan bahwa bukan
berarti Islam memandang bahwa semua agama adalah sama, tetapi memberi pengakuan
kebebasan menjalankan agama masing-masing. Mengenai misi agama yang dibebankan
pada para penganut Nabi ialah harus diberlakukan dengan semangat saling
menghormati, menghargai dan toleransi.
D. Islam
Agama Universal
Islam : persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah.
Menurut Nurcholish Madjid Islam bersifat universal dan dan berlaku sepanjang
waktu dan tempat. Namun kekuatan dari keagaaman tersebut tidaklah mutlak,
dilihat dari seberapa kuat relevansinya dengan tuntutan zaman dan tempat.
Menurut Nurcholish Madjid perlu adanya pembaharuan dengan tetap mempertahankan
unsur-unsur positif dan membuang unsur-unsur negatif.
E. Pluralisme
Pluralisme : Sebuah aturan Tuhan yang tidak mungkin
berubah, diubah, dan diakhiri (doktrin Al Qur’an). Karena manusia memiliki
tujuan hidup masing-masing sehingga membuat terpecah menjadi berbagai kelompok.
Dan dari masing-masing kelompok akan berlomba-lomba mencari kebenaran.