Always on for u...

Jumat, 22 Mei 2015

Wisata Blitar

Wisata Blitar

Pantai Tambak Rejo

Ombak di sini relatif kecil dari pada di pantai yang lain. Terlihat juga dari kejauhan perahu-perahu nelayan sedang bersandar di tepi pantai. Menurut penduduk sekitar, pantai ini selalu ramai pada hari-hari libur

Baca Selengkapnya ...








Pantai Gondo Mayit

Sepertinya serem banget yah namanya. Ituh kalau di artikan dalam bahasa indonesia artinya pantai bau mayat, Wooow emang ada mayatnya ya om??

Baca Selengkapnya ...

Air Terjun Dholo

Air terjun Dolo berada di bagian timur lereng Gunung Wilis (2.850m) dengan ketinggian 1800 m dpl.  Tumpahan airnya terbagi tiga bagian dimana bagian yang paling tinggi sekitar 90 m dan dibawahnya sekitar 2-5 m. Debit air yang dicurahkan tidaklah terlalu besar, namun cukup menarik untuk dinikmati. 

Air terjun ini terletak 4 Km dari Air Terjun Ironggolo dengan melewati hutan perawan yang sangat menantang.  Air terjun ini termasuk jarang dikunjungi oleh wisatawan, hal ini dikarenakan lokasinya yang terbilang jauh dan susah untuk menuju kesana. Namun saat ini, pemerintah kabupaten Kediri telah membangun sarana jalan yang mulus untuk menuju lokasi air terjun, baik dari arah kota Kediri maupun dari arah Ponorogo, berupa jalan tembus.

Berjarak + 28 km ke arah barat daya dari kota Kediri, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit berkendara. Akses menuju air terjun ini relatif mudah dengan kondisi jalan 85 hotmix dan dapat ditempuh dengan segala macam kendaraan hingga di kawasan wisata air terjun tersebut. Perjalanan menuju air terjun ini dapat dimulai dari kota Kediri dimana pertama-tama menyeberang ke bagian barat sungai Brantas yang membelah kota Kediri, lalu meluncur ke daerah Poh Sarang, Kecamatan Semen menuju Besuki. Selanjutnya melintasi Desa Selopanggung tempat tokoh nasional Tan Malaka dimakamkan, dan akhirnya sampai di pintu gerbang Kawasan Wisata Besuki.

Bagi pengguna kendaraan umum, dari terminal bus Tamanan Kota Kediri, naik angkutan pedesaan jurusan ke Kecamatan Mojo. Kemudian, turun di Desa Besuki, dilanjutkan dengan berjalan kaki ke lokasi air terjun. Selain dengan berjalan kaki dari desa Besuki dapat menggunakan jasa sewa ojek atau angkutan pedesaan.

Dari area pintu gerbang masuk perjalanan dilanjutkan sekitar 200 m menuju area parkir kendaraan.  Dan akhirnya dari area parkir diteruskan dengan berjalan kaki ke loaksi air terjun tersebut berada. 
Lokasi

Terletak di Dusun Besuki, Desa Jugo
  Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur.

Peta dan Koordinat GPS: 7°52'10"S  111°50'5"E
 
Aksesbilitas

Berjarak kurang lebih 25 Km dari pusat kota Kediri ke arah barat menuju Besuki melalui Puhsarang, Kecamatan Semen. Akses ini merupakan jalan yang hanya menuju ke air terjun Dolo yang berliku-liku.  Setelah itu dilanjutkan sekitar 4 km hingga di tiitik pemberhentian akhir kendaraan di area parkir.

Jika berangkat dari pintu keluar Air Terjun Irenggolo ambil belokan ke kiri.  Ketika sampai di pertigaan selanjutnya ambil jalan yang ke kanan.  Ikuti jalan tersebut sampai tidak ada jalan lagi, karena ujung jalan ini merupakan lokasi parkir (pemberhentian akhir kendaraan).  Kondisi jalan ini sudah cukup lebar dan mulus, akan tetapi di beberapa bagian jalan sering terjadi longsor.

Dari area parkir kendaraan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni anak tangga yang jumlahnya ada ratusan sejauh lebih kurang 750 m menuju tempat air terjun berada. Waktu tempuh dari area parkir tersebut membutuhkan waktu sekitar 10 menit


Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp.3000 per orang.

Fasilitas dan Akomodasi

Akses jalan raya, tempat parkir, mushola dan beberapa kantin kecil sudah ada di sana.  Bahkan keberadaan beberapa vila penginapan juga telah tersedia.

Pantai Gondo Mayit

Blitar memiliki beberapa pantai yang sangat indah dan menarik untuk dijelajahi dan salah satunya adalah pantai gondo mayit ini.

Sepertinya serem banget yah namanya. Ituh kalau di artikan dalam bahasa indonesia artinya pantai bau mayat, Wooow emang ada mayatnya ya om?? ^0^ , hahah nggak kok itu cuma namanya aja, tapi dibalik kesereman namanya ternyata pantai ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa. Cobak aja kalo di pemdanya mengelola pantai ini pasti pantai indrayanti yang ada di jogja sana bakalan kalah deh dan mungkin pengunjungnya juga bakal melebihi pantai parangtritis.

Sayangnya beberapa pantai yang ada di blitar juga bernasib sama dengan pantai gondo mayit ini, yaitu tidak di manfaatkan secara maksimal oleh pemda blitar sendiri. Coba aja kalo bener bener di urus yah pastinya pendapatan daerah blitar dari tempat wisatanya pasti sangat gede. wah nglantur kemana - mana sampai lupa membahas pantai gondo mayit.

Bila anda ingin menuju ke pantai gondo mayit ini memang lebih enak kalau melalui jalur menuju pantai tambakrejo tadi. jalannya juga lumayan lancar cuma agak sempit, Jadi buat yang menuju ke pantai tambakrejo menggukanan mobil sebaiknya berhati - hati di jalan. Setelah sampai di pantai tambakrejo tadi kita bisa beristirahat sejenak dan memarkirkan kendaraan anda pada tempa penitipan mobil ataupun motor, dan juga bagi anda yang kelaparan banyak banget warung yang menjajakan masakan khas laut disini. jadi nggak usah kuatir deh pokoknya. 

setelah transit di pantai tambakrejo untuk melanjudkan ke pantai gondo mayit ini anda harus menaiki bukit yang lumayan curam. Tapi tenang saja walaupun curam menurut saya cukup mudah dilalui walaupun harus ngos - ngosan untuk sampai di atas bukit. Setelah sampai di atas bukit ini anda akan disuguhi pemandangan samudera hindia yang sangat luas. Sungguh pemandangan yang sangat keren deh pokoknya. Jika sudah puas menikmati pemandangan dari atas bukit perjalanannya masih belum selesai loh, kita harus turun menuruni kembali bukit tersebut untuk sampai disebelah sisi dari pantai gondo mayit yang sebelumnya kita menaiki bukit ini melalui sisi pantai tambakrejo. Sangat disarankan bagi anda yang menaiki tebing ini untuk memakai sandal ataupun sepatu karen bukit ini merupakan bukit karang yang mana sangat berbahaya bagi kaki anda. 




Nah akhirnya sampai juga di salah satu pantai terindah di kabupaten blitar yaitu pantai gondo mayit. Disini rame banget apa lagi kami berkunjung ke pantai ini pada hari libur. Ombak yang tidak begitu besar dan juga pasir yang putih menyambut kami dan seakan - akan mengajak kami untuk bermain bersama. Tidak kelamaan kami pun langsung menaruh tas kami dan bermain dengan ombak pantai gondo mayit. 

 

Kamis, 21 Mei 2015

Wisata Malang

Wisata Malang

 

Air Terjun Coban Rondo 

Coban Rondo  memiliki ketinggian sekitar 84 m dan berada di ketinggian 1.135 meter dari permukaan laut.  Airnya berasal dari sumber di Cemoro Dudo, lereng Gunung Kawi
Air terjun ini berada dalam wilayah KPH Perum Perhutani Malang
Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Pujon dan Resort Polisi Hutan Pujon Selatan Petak 89G.







Pantai Balekambang

Pengen pergi ke tanah Lot Bali ??

ndak usah jauh-jauh sob.. Kunjungi mawon Pantai Balekambang in Malang


Pantai Balekambang adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Indonesia secara administratif masuk wilayah Dusun Sumber Jambe, Desa SrigoncoKecamatan BanturKabupaten Malang.



Wisata Kediri

Wisata Kediri



Gunung Kelud

GUNUNG Kelud menurut legendanya bukan berasal dari gundukan tanah meninggi secara alami. Seperti Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat,Gunung Kelud terbentuk dari sebuah pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti mahesa Suro dan Lembu Suro.

Baca Selengkapnya...




Simpang Lima Gumul
Sebuah monumen di Kediri yang dikenal mirip dengan L Arc De Triomphe, Paris. Monumen Simpang Lima Gumul ini sangat ramai dikunjungi orang, terutama dari orang muda. Ini dia tempat nongkrong dan tempat bersantai di Kediri yang wajib dikunjungi.


Baca Selengkapnya...

Simpang Lima Gumul


Monumen Simpang Lima Gumul yang sebelum dibangun dikenal dengan nama Proliman, berada di Desa Tugurejo, Kecamatan Gampengrejo, Kediri, Jawa Timur, di pusat pertemuan lima jalan yang menuju ke Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten. Kediri, tempat dimana pernah berdiri sebuah kerajaan yang agung dengan akar budaya yang kuat, justru mendirikan sebuah monumen yang menyerupai Arc de Triomphe.
Jika Arc de Triomphe, diilhami Arch of Titus yang dibangun orang Romawi pada abad pertama, dibuat di Paris untuk menghormati mereka yang bertempur dan mati bagi Perancis dalam Revolusi Perancis dan Perang Napoleon, maka tidak jelas Monumen Simpang Lima Gumul Kediri ini dibuat untuk menghormati siapa, dan mengapa bupati yang memprakarsainya tidak membuat sebuah monumen agung yang mengambil bentuk dari akar budaya setempat.
Jalanan di sekeliling Monumen Simpang Lima Gumul yang cukup lebar dan ditata dengan baik, dengan jajaran pepohonan pakis yang memberi kehijauan namun tampak tidak akan cukup untuk memberi keteduhan bagi pejalan dari terik matahari Kediri.


Kesan saya saat itu Monumen Simpang Lima Gumul tidak memiliki ornamen yang mengesankan, kecuali relief sederhana yang konon menceritakan sejarah Kediri, berbeda dengan Arc de Triomphe maupun Arc de Titus dengan memiliki lekuk dan detail ornamen indah, yang menunjukkan keseriusan pembuatan dan cita rasa seni budaya tinggi.
Bangunan Monumen Simpang Lima Gumul memiliki enam lantai setinggi 30 m dan seluas 6.186 m2 dan pembangunannya menelan biaya lebih dari Rp 300 milyar. Sementara Arc de Triomphe tingginya 50 m, dengan lebar 45 m dan ketebalan and 22 m, dan Charles Godefroy pernah menerbangkan pesawat Nieuport biplane-nya melalui lubangnya pada sebuah perayaan untuk menandai berakhirnya Perang Dunia I.
Jalanan lebar dan mulus di sekeliling masih tampak terlalu mewah karena belum ada kegiatan ekonomi yang berarti di sekitar lokasi. Monumen Simpang Lima Gumul di Kediri ini mulai dibangun pada tahun 2003 dan baru diresmikan pada tahun 2008.




Sebuah arca Ganesha, salah satu dewa yang banyak dipuja oleh umat Hindu dengan gelar sebagai Dewa Pengetahuan dan Kecerdasan, Dewa Pelindung, Dewa Penolak Bala dan Dewa Kebijaksanaan, diletakkan di salah satu sudut Monumen Simpang Lima Gumul. Arca dengan ukuran yang sesungguhnya cukup besar itu, terlihat kerdil di Monumen Simpang Lima Gumul, dan tidak cukup untuk menerbitkan decak kagum.
Pembuatan Monumen Simpang Lima Gumul dikabarkan merupakan bagian dari rencana besar Pemerintah Kabupaten Kediri waktu itu untuk membuat sebuah Pusat Perdagangan yang juga berfungsi sebagai pusat rekreasi. Sebuah pemikiran dan rencana yang tampak sangat baik, namun sayang sekali pemilihan ikon-nya menjadi kontroversial dan tidak produktif.
Begitupun area parkir kendaraan yang dibuat dan ditata dengan baik, dimana dari sini pengunjung bisa melalui sebuah terowongan untuk menuju ke lokasi Monumen Simpang Lima Gumul. Di sebuah sisi, seorang lelaki tampak sedang menyabit rumput di lahan tidur, mungkin untuk pakan ternaknya, di sekitar lokasi Monumen Simpang Lima Gumul, sementara sepedanya disenderkan di sebuah pohon kecil di tepian jalan.

Bangunan Monumen Simpang Lima Gumul ini bisa menjadi sebuah bangunan megah jika saja dikerjakan dengan lebih baik. Suka tidak suka, Monumen Simpang Lima Gumul di Kediri itu sudah dibangun, dan telah pula menelan biaya ratusan miliar uang negara. Monumen Simpang Lima Gumul masih perlu untuk diperbaiki dan dikembangkan, baik dari sisi seni budaya maupun ekonomi.
Monumen Simpang Lima Gumul tentu sebaiknya diperkaya dengan detail ornamen yang mampu menunjukkan keagungan akar budaya Kediri yang tua dan kuat, yang bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat setempat dan bagi para pejalan yang datang ke sana. Dengan demikian, aspek ekonominya juga bisa pula berkembang seiring dengan bunyi decak kagum para pejalan yang mengunjunginya.



Monumen Simpang Lima Gumul
Desa Tugurejo, Kecamatan Gampengrejo,
Kediri, Jawa Timur.
GPS: -7.8160689, 112.0620649